All About Christian Dying 5



3 April 2006

Nats : Jawab Yesus kepadanya, "Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25)
Bacaan : Yohanes 11:14-27
Meskipun para penulis dan filsuf telah berusaha sebaik mungkin untuk menyusun berbagai argumen penting perihal kehidupan setelah kematian, mereka tetap belum berhasil memberikan penghiburan bagi hati yang terluka, resah, dan dipenuhi pertanyaan.
Sebaliknya, Yesus selalu dapat memuaskan kita. Dia tidak menyodorkan beragam argumen filosofis. Dia tidak berusaha membuktikan bahwa kekekalan itu masuk akal; Dia benar-benar menyatakan hal itu! Dia mengatakan hal yang diketahui-Nya, dan menjawab dengan kuasa surgawi, "Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25). Kebangkitan ini mempunyai dua aspek. Tubuh orang percaya akan dibangkitkan, dan roh mereka akan hidup di surga.
Apa artinya hal ini bagi kaum kristiani yang berduka karena kematian orang-orang terkasih? Kematian tidak memutuskan tali kasih kita bagi mereka, karena kasih itu ada pada roh, bukan pada tubuh. Renungkan saja, ketika orang-orang yang kita kasihi harus melakukan suatu perjalanan yang panjang, pikiran mereka dapat melintasi jarak yang jauh sehingga seolah-olah jarak itu hanya tinggal sejengkal, dan kasih mereka menyelimuti kita seolah-olah mereka di sisi kita. Begitu pula yang terjadi dengan orang-orang terkasih yang telah mendahului kita.
Apakah saat ini Anda sedang berdukacita karena seseorang telah dipanggil ke surga? Yesus berjanji bahwa kita akan dipersatukan kembali pada suatu hari kelak ketika Allah mengembalikan orang-orang berharga yang kita kasihi --MRD
KRISTUS TELAH MENGGANTIKAN PINTU MAUT
DENGAN PINTU GERBANG KEHIDUPAN YANG BERCAHAYA

24 Mei 2006

Nats : Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, ... Allah Tuhanku itu kekuatanku (Habakuk 3:18,19)
Bacaan : Habakuk 3:17-19
Saya tidak pernah lupa pada pertanyaan yang diajukan oleh pemimpin pendalaman Alkitab kami, "Apa yang paling kautakutkan akan menjadi ujian terberat bagi imanmu kepada Tuhan?" Saat itu kami sedang mempelajari Habakuk 3:17,18, yang menceritakan bagaimana nabi itu berkata bahwa meskipun Allah mengizinkan penderitaan atau kehilangan terjadi, ia tetap akan bersukacita.
Sebagai seorang wanita lajang usia dua puluhan, saya menjawab, "Saya tidak tahu apakah saya dapat menahan kepedihan kalau kehilangan orangtua." Namun, hari itu saya berkata kepada Allah bahwa meskipun mereka meninggal, saya akan bersukacita di dalam Dia. Dan saya segera menyadari bahwa lebih mudah mengatakan kalimat itu daripada melakukannya.
Sebulan kemudian, Ayah didiagnosa menderita sakit jantung dan takkan hidup lama. Ia belum menerima Yesus sebagai Juru Selamat, jadi saya meminta agar Allah tidak membiarkannya meninggal sebelum mengenal Dia. Tahun itu, tidak saja Ayah yang meninggal, tetapi juga Ibu yang sudah menjadi orang percaya. Saya tidak tahu apakah doa saya untuk Ayah dikabulkan. Saya tak dapat bersukacita; dan bertanya-tanya apakah Allah mendengar doa saya.
Pada saat saya menggumulkan keraguan ini dengan-Nya, saya mengalami bagaimana Tuhan menjadi "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan" (Mazmur 46:2). Saya pun menemukan harapan bahwa Allah, "Hakim segenap bumi," akan melakukan hal yang tepat untuk setiap orang (Kejadian 18:25).
Kita dapat bersukacita -- bila kita bersukacita di dalam Tuhan, tempat perlindungan kita yang kuat dan Hakim yang adil --AMC
SETIAP ORANG HARUS MEMILIH -- KRISTUS ATAU HUKUMAN

31 Agustus 2006

Nats : Jawab Yesus kepadanya, "Akulah kebangkitan dan hidup" (Yohanes 11:25)
Bacaan : Yohanes 11:17-27
Ketika Walter Bouman, seorang guru besar seminari yang sudah pensiun, mengetahui bahwa kanker di tubuhnya sudah menyebar dan ia mungkin hanya punya waktu sembilan bulan untuk hidup, ia memikirkan banyak hal secara mendalam. Salah satu yang ia pikirkan adalah sindiran komedian Johnny Carson: "Memang benar bahwa beberapa hari setelah kamu meninggal dunia, rambut dan kukumu akan tetap tumbuh, tetapi telepon tidak akan berdering lagi." Ia menganggap bahwa humor itu merupakan tonikum yang bagus, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam yang mengusik pikirannya.
Dalam kolom koran yang ditulis Bouman, ia menulis tentang sumber yang paling memberi semangat kepadanya: "Berita baik bagi orang kristiani adalah bahwa Yesus dari Nazaret telah bangkit dari kematian, dan maut tidak lagi berkuasa atas-Nya. Saya telah mempertaruhkan hidup saya, dan sekarang saya dipanggil untuk mempertaruhkan kematian saya, yaitu bahwa Yesus yang akan mengambil keputusan."
Dalam Yohanes 11, kita membaca tentang hal yang dikatakan Yesus kepada Marta, seorang sahabat dekat-Nya yang sedang berduka atas kematian saudara laki-lakinya. Dia berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (ayat 25,26).
Untuk setiap "hari ini" yang diberikan kepada kita, dan untuk "hari esok" yang pasti akan datang, kita tidak perlu merasa takut. Yesus Kristus akan menyertai semua orang yang menaruh keper-cayaan kepada-Nya, dan Dia yang akan memutuskan hidup mati kita -DCM
KARENA YESUS SUDAH BANGKIT DARI KEMATIAN

DIALAH YANG BERHAK MEMUTUSKAN ANTARA KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

6 September 2006

Nats : Mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka (Wahyu 22:5)
Bacaan : Wahyu 22:1-5
Ketika Bree berumur 3 tahun, kakeknya menderita gagal jantung. Kakek Bree dibawa ke rumah sakit setempat dan di situlah ia meninggal. Beberapa minggu setelah pemakaman, ketika Bree dan keluarganya melewati rumah sakit tersebut, Bree menunjuk dan mengungkap pemahamannya, "Di situlah surga." Ia tahu kakeknya sudah ke surga. Jadi sejak kakeknya meninggal di rumah sakit, Bree berpikir bahwa di sanalah surga itu.
Ibu Bree menulis, "Kita, orang-orang dewasa, memiliki konsep abstrak mengenai surga yang ada di balik bintang-bintang yang bahkan tidak dapat kita lihat." Akan tetapi, pandangan kanak-kanak Bree tentang surga membuat sang ibu berpikir bahwa surga adalah tempat yang nyata, dan itu membuatnya terhibur.
Dalam Kitab Wahyu, Yohanes memberi kita gambaran sekilas seperti apa surga itu. Setelah diangkat ke surga, ia melihat "sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal" dan "pohon kehidupan" (Wahyu 22:1,2). Dan, tempat itu tidak membutuhkan "cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka" (ayat 5).
Surga tidak cukup digambarkan dengan kata-kata, namun kita meyakini bahwa surga adalah tempat yang nyata bagi orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat. Yesus me-yakinkan kita, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu" (Yohanes 14:2). Suatu hari nanti, kita akan berada di sana dan tidak perlu membayangkan tempat itu lagi -AMC
SURGA ADALAH TEMPAT YANG DISIAPKAN BAGI ORANG YANG SIAP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nadab & Abihu

Genesis 40, The process in Joseph life

Pujian - Praise : Sebuah Fondasi yang Kuat