Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 21, 2012

All About Christian Dying 8

Gambar
26 Mei 2008 Waktu Teduh Nats : Lalu berangkatlah mereka dengan perahu menyendiri ke tempat yang terpencil ( Markus 6:32 ) Bacaan : Markus 6:30-32 Seorang pemuda sedang memotong kayu dengan kampak. Dari pagi hingga siang ia terus bekerja. Tidak ada waktu untuk berhenti. Ia harus mengejar target. Itu sebabnya, ia terus-menerus mengayunkan kampaknya. Suatu kali seorang bapak tua datang menghampirinya. "Nak, kampakmu sudah tumpul. Berhentilah sejenak untuk mengasahnya," kata si bapak tua. "Wah, tidak ada waktu, Kek. Saya harus mengejar target," sahut si pemuda. Kehidupan di dunia ini semakin hiruk pikuk; tuntutan dan tantangan zaman semakin besar. Kita tidak terhindarkan dari kesibukan dan belenggu rutinitas. Padahal, ibarat sebuah mesin, kita tentu membutuhkan istirahat. Hidup dalam rutinitas tanpa sejenak pun "beristirahat" sama dengan pemuda dalam cerita di atas, yang terus memotong kayu tanpa sedikit pun waktu untuk mengasah kampaknya, sehing

All About Christian Dying 7

Gambar
29 Januari 2008 Rasa Malu Nats : Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa ( Lukas 15:18 ) Bacaan : Lukas 15:11-24 Bagi orang Jepang, rasa malu atas kesalahan dan kegagalan yang mereka alami bisa tampak sebagai masalah yang begitu besar. Oleh karena itu, demi menghapus rasa malu semacam ini, mereka berani melakukan tindakan harakiri (bunuh diri). Dalam setiap hidup kita, rasa malu dan sesal pasti akan muncul saat kita menyadari telah salah melangkah atau mengalami kegagalan. Perumpamaan tentang anak hilang yang diberikan oleh Tuhan Yesus memberi kekuatan dan keberanian kepada kita. Setelah si anak hilang menyadari kesalahannya, ia sungguh merasa malu dan menyesal. Malu pada orang-orang yang mengenalnya, malu pada masyarakatnya, terutama malu pada keluarganya, khususnya pada sang ayah yang pernah ia sakiti. Rasa malu yang begitu menguasai bisa saja membuatnya putus asa dan ingin mengakhi

All about Christian Dying 6

Gambar
Tiga Kepastian Nats : Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? ( 1 Korintus 15:55 ) Bacaan : 1 Tesalonika 4:13-18 Pada saat berada di luar ruang ICU untuk menanti perubahan kondisi seseorang yang saya kasihi, saya diingatkan bahwa kematian akan menimpa kita semua: baik tua maupun muda, lelaki maupun perempuan, miskin maupun kaya. Dalam 1 Tesalonika 4 , Paulus menghibur mereka yang merasa kehilangan karena kematian orang yang dicintai. Ia berkata kepada mereka bahwa kesedihan yang berlebihan tidak menghasilkan apa-apa. Wajar jika kita menangis karena kehilangan, tetapi janganlah kita menangis seperti orang yang tak berpengharapan. Sebaliknya, kita harus berpegang pada tiga kepastian tentang kematian. Kepastian yang pertama adalah bahwa jiwa manusia tidak pernah mati. Jiwa orang percaya tinggal di dalam Tuhan (ayat 14 ). Mereka yang meninggal meninggalkan dunia yang penuh permasalahan ini untuk "mati di dalam Yesus". Kedua, Yesus ak