Jews Fest 5


Festival Pondok Daun (Sukkot)
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hari Raya Pondok Daun
Foto sebuah sukkah.
Hari Raya Pondok Daun (Ibrani: סוכות or סֻכּוֹת, sukkōt) atau perayaan tabernakel adalah sebuah hari raya Yahudi yang merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan Septemberdan Oktober.[3] Perayaan ini dimulai 4 hari setelah perayaan Yom Kippur.[5] Pada perayaan pengumpulan hasil panen anggur ini, orang mengenang zaman pengembaraan dalam padang belantara Imamat 23:33-44.[3] Perayaan hari raya ini bersifat gembira.[5]
Setiap laki-laki Yahudi membangun sebuah pondok (sukkah) berdinding tiga dan memiliki atap yang terbuat dari ranting palem dan dedaunan.[3] Pondok-pondok tersebut disiapkan untuk menyambut tujuh tamu mistis, yaitu AbrahamIshakyakubMusaHarunYusuf, dan Daud yang dipercaya akan datang ke pondok yang dibuat itu selama festival tersebut berlangsung.[3]
Tema utama dari perayaan ini adalah untuk menyambut musim dingin.[3] Setiap pagi, para Imam membawa air dari mata air Siloam dan menyiramkannya sebagai pemujaan di atas altar.[3] Di hari terakhir, setelah para imam mengitari altar sebanyak tujuh kali, mereka berdoa untuk datangnya hujan di musim dingin.[3] Pada setiap malam, 4 obor dinyalakan.[3]
Dua hari pertama dianggap sebagai hari libur, dan banyak kegiatan dilarang.[5] Di hari kedelapan, perayaan ini ditutup dengan Hari Kedelapan Persekutuan Khidmat (Shemini azeret).[3] Di hari ini, orang tidak bekerja dan hanya berdoa bagi datangnya hujan.[3]


Festival Sukacita Taurat
Perayaan ini adalah perayaan akhir pembacaan Kitab Taurat selama satu tahun lingkaran liturgi.[3] Bagi umat Yahudi yang berada di Israel, hari raya ini diadakan bersamaan dengan Hari Kedelapan Persekutuan Khidmat (shemini azeret), namun bagi orang Yahudi diaspora, perayaan ini dirayakan sehari setelah shemini azeret.[3]
Pada perayaan ini, "Sang Mempelai taurat" (hatan Torah) dan "Sang Mempelai Kitab Kejadian" (hatan Beresyit) -gelar bagi orang yang membacakan kalimat akhir (sekaligus kalimat pembuka) Kitab Taurat- dielu-elukan seperti seorang raja.[10][5]

Festival Kenisah (Hanukah)
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hanukah
Sebuah Menorah.
Festival Kenisah (Hanukah) atau juga sering dusebut Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada tanggal 25 Kislewselama 8 hari.[3] Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa Adven atau bahkan dengan hari raya Natal sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.[3] Pesta ini dirayakan sebagai peringatan Yudas Makabe yang menyucikan dan membangun kembali Kenisah yang sudah dirusak oleh lawan mereka.[3] Dalam perayaan ini, umat berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.[3] Perayaan ini dilaksanakan di rumah masing-masing keluarga.[5]
Di rumah-rumah maupun di Sinagoge[6], ada Menorah (lilin dengan delapan lengan tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini[5] (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap minggu dalam peringatan masa Adven).[3] Rumah-rumah maupun Bait Allah dipenuhi dengan lilin dan dekorasi yang terang.[3] Pada hari kedelapan, cahaya dari seluruh lilin yang telah menyala semua ditambah dengan cahaya matahari dan lampu-lampu lainnya memenuhi ruangan Bait Allah dengan cahaya yang terang benderang sehingga hari raya ini juga sering disebut dengan ritus cahaya.[3]

Festival Pesta Undi (Purim)
Festival Pesta Undi (Purim) diarayakan pada tanggal 13-15 Adar, atau menjelang tahun baru Yahudi.[3] Pada tanggal 13, umatberpuasa namun merayakan pesta pada tanggal 14 dan 15.[3] Dalam Ester 3:7, pesta ini dikisahkan berhubungan dengan pergumulan dan perjuangan bangsa Yahudi diaspora di negeri asing.[3] Pada tanggal14, gulungan Kitab Ester (Megillat Esther) dibacakan.[3]
Pada pesta ini, semua orang minum sepuasnya hingga mabuk dan tidak mampu lagi membedakan antara kutuk atas Haman dan berkat atas Mordekhai.[3] Ester 9:19mengisahkan tata cara perayaan ini, di mana masyarakat Yahudi mengadakan perjamuan dan antar-mengantar makanan ke tetangga mereka.[3]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nadab & Abihu

Genesis 40, The process in Joseph life

Pujian - Praise : Sebuah Fondasi yang Kuat