Pujian : Sebuah Persembahan yang Berkenan
1Taw 16:4 Juga diangkatnya dari orang Lewi itu beberapa orang sebagai pelayan di hadapan tabut TUHAN untuk memasyhurkan TUHAN, Allah Israel dan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi-Nya.
Daud sebenarnya bingung, apa yang layak yang patut dia lakukan untuk menghargai kehadiran Tabut Perjanjian ditengah-tengah bangsa Israel. Dia telah mendengar bagaimana penghukuman Tuhan kepada orang-orang yang tidak berlayak berkenaan dengan tabut Perjanjian itu. Setelah Daud berupaya untuk memindahkan tabut itu dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, sampailah Tabut itu ke Yerusalem.
Daud berinisiatif untuk membuat kemah sebagai tempat persinggahan sementara bagi Tabut Perjanjian Tuhan itu. Daud tetap mempersembahkan diatas mezbah seperti korban bakaran dan korban keselamatan hanya saja ada hal yang menarik yaitu Daud mengangkat beberapa orang Lewi untuk menyanyikan syukur dan puji-pujian kepada Tuhan dihadapan Tabut Perjanjian tersebut.
Dari apa yang Daud lakukan, Tuhan sepertinya memiliki respon yang baik. Memang Tuhan tidak pernah memerintahkan Daud untuk membuat model kemah yang baru dengan cara yang baru untuk menyembahNya namun Tuhan juga tidak menyatakan keberatanNya atas inisiatif Daud.
Saya percaya bahwa Tuhan melihat ketulusan hati Daud untuk menyenangkan Tuhan. Daud berfikir dalam hatinya 'bukankah hal ini juga yang kerap kali kulakukan saat menjaga kawanan domba' dimana dia seringkali menaikkan puji-pujian bersama dengan permainan kecapinya.
Dari nubuatan Nabi Amos dalam Amos 9:11, kita dapat mengetahui dan mengerti bahwa Tuhan berkenan atas apa yang Daud lakukan bahkan Tuhan akan membangun kembali kemah Daud yang telah roboh. Hal ini juga diteguhkan oleh para rasul dalam Kisah 15:15-18 supaya bangsa-bangsa lainyang tidak mengenal Yesus akan mengaku dengan mulut mereka bahwa Yesus adalah Tuhan dan sujud menyembah kepadaNya.
Pujian seperti sebuah persembahan yang menyenangkan Tuhan bila dinaikkan dengan hati yang mengasihi Tuhan.
Komentar
Posting Komentar