Life Mapping Sebagai Visi Sukses
Life Mapping Sebagai Visi Sukses
Post under inspirasi dan motivasi, Pengembangan Diri
Dahulu sebenarnya topik ini sudah pernah saya kirim lewat milis di TargetPositif.Com, tapi saya ingin menulisnya lagi di sini agar semua bisa membaca :)
Sukses bukanlah sekedar mampu secara ekonomi atau mempunyai gelar. Agar kita bisa sukses, maka kita perlu membuat perencanaan. Merencanakankesuksesan berarti merencanakan semua aspek dalam hidup, atau melakukanlife mapping. Sama seperti layaknya peta, kita perlu menentukan hal berikut:
Tempat Asal: Siapa Diri Anda
Dalam menggunakan peta pasti ada titik awal. Titik awal kita adalah siapa diri kita sekarang ini.
Kebanyakan orang ketika diminta memperkenalkan diri akan berkata, “Halo, nama saya Dewi, 25 tahun, pegawai swasta.” Ini sebenarnya tidak memperlihatkan siapa si Dewi sebernarnya.
Mengetahui diri sendiri berarti mengetahui kepercayaan, nilai, dan prinsip di luar keadaan ekonomi, budaya, atau profesi kita.
Tujuan: Ingin Menjadi Apa
Kita ingin menjadi apa nantinya, inilah visi Anda. Agar bisa mengetahui jawabannya, maka kita perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu, sehingga kita tahu mana yang ingin kita ubah. Tujuan kita sebaiknya meliputi berbagai hal, seperti fisik, emosi, intelektual, dan juga spiritual.
Kendaraan: Misi Kita
Untuk bisa mencapai tujuan, kita perlu kendaraan. Misalnya Dewi ingin menjadi dokter, maka kendaraanya adalah kuliah di jurusan kedokteran. Untuk memilih kendaraan juga tergantung sejauh mana kita mengerti akan kemampuan kita.
Travel Bag: Pengetahuan, Keahlian, dan Sikap
Dalam travel bag, biasanya ada makanan, minuman, dan obat-obatan sebagai bekal. Dalam perjalanan hidup, kita perlu berbekal pengetahuan, keahlian, dan sikap. Ini akan membantu kita dalam mewujudkan visi kita. Lagi-lagi kita perlu mengetahui tingkat pengetahuan, keahlian, dan sikap diri sendiri, agar dalam perjalanannya kita tahu apa yang harus kita tingkatkan.
Landmark dan Rute: Objektif Kita
Landmark dalam perjalanan hidup kita adalah petunjuk yang menentukan bahwa kita telah berada pada jalur yang tepat, sedangkan rute menentukan lama waktu perjalanan. Landmark adalah ukuran kesuksesan kita. Ukuran tersebut haruslah spesifik, dapat diukur, bisa dicapai, realistis, dan terikat waktu.
Kita tak bisa punya dua landmark, seperti misalnya meraih gelar master dan doctor dalam waktu dua tahun. Dalam contoh Dewi tadi, dia menentukan landmark, yaitu: selesai kuliah umur 22 tahun, dan menjadi dokter spesialis bedah pada umur 30 tahun.
Antisipasi Belokan, Putaran, dan Lubang di Jalan
Tujuan life mapping adalah mencegah kita bertindak tergesa-gesa dan tak beraturan. Tapi, kadang rencana kita bisa berubah seiring perjalanan kita karena situasi tertentu. Hidup seperti layaknya jalan, ada belokan, putaran, tanjakan, dan lubang. Kita harus mampu mengantisipasi hal-hal tersebut, dan kita juga harus bisa menyesuaikan keadaan ketika ada perubahan jalur.
Sukses bukanlah sekedar mampu secara ekonomi atau mempunyai gelar. Agar kita bisa sukses, maka kita perlu membuat perencanaan. Merencanakan
Tempat Asal: Siapa Diri Anda
Dalam menggunakan peta pasti ada titik awal. Titik awal kita adalah siapa diri kita sekarang ini.
Kebanyakan orang ketika diminta memperkenalkan diri akan berkata, “Halo, nama saya Dewi, 25 tahun, pegawai swasta.” Ini sebenarnya tidak memperlihatkan siapa si Dewi sebernarnya.
Mengetahui diri sendiri berarti mengetahui kepercayaan, nilai, dan prinsip di luar keadaan ekonomi, budaya, atau profesi kita.
Tujuan: Ingin Menjadi Apa
Kita ingin menjadi apa nantinya, inilah visi Anda. Agar bisa mengetahui jawabannya, maka kita perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu, sehingga kita tahu mana yang ingin kita ubah. Tujuan kita sebaiknya meliputi berbagai hal, seperti fisik, emosi, intelektual, dan juga spiritual.
Kendaraan: Misi Kita
Untuk bisa mencapai tujuan, kita perlu kendaraan. Misalnya Dewi ingin menjadi dokter, maka kendaraanya adalah kuliah di jurusan kedokteran. Untuk memilih kendaraan juga tergantung sejauh mana kita mengerti akan kemampuan kita.
Travel Bag: Pengetahuan, Keahlian, dan Sikap
Dalam travel bag, biasanya ada makanan, minuman, dan obat-obatan sebagai bekal. Dalam perjalanan hidup, kita perlu berbekal pengetahuan, keahlian, dan sikap. Ini akan membantu kita dalam mewujudkan visi kita. Lagi-lagi kita perlu mengetahui tingkat pengetahuan, keahlian, dan sikap diri sendiri, agar dalam perjalanannya kita tahu apa yang harus kita tingkatkan.
Landmark dan Rute: Objektif Kita
Landmark dalam perjalanan hidup kita adalah petunjuk yang menentukan bahwa kita telah berada pada jalur yang tepat, sedangkan rute menentukan lama waktu perjalanan. Landmark adalah ukuran kesuksesan kita. Ukuran tersebut haruslah spesifik, dapat diukur, bisa dicapai, realistis, dan terikat waktu.
Kita tak bisa punya dua landmark, seperti misalnya meraih gelar master dan doctor dalam waktu dua tahun. Dalam contoh Dewi tadi, dia menentukan landmark, yaitu: selesai kuliah umur 22 tahun, dan menjadi dokter spesialis bedah pada umur 30 tahun.
Antisipasi Belokan, Putaran, dan Lubang di Jalan
Tujuan life mapping adalah mencegah kita bertindak tergesa-gesa dan tak beraturan. Tapi, kadang rencana kita bisa berubah seiring perjalanan kita karena situasi tertentu. Hidup seperti layaknya jalan, ada belokan, putaran, tanjakan, dan lubang. Kita harus mampu mengantisipasi hal-hal tersebut, dan kita juga harus bisa menyesuaikan keadaan ketika ada perubahan jalur.
Gambar: homelandspending.com/blog/
Komentar
Posting Komentar